Di ESQ Halal Center ada Konsultan Sertifikasi Halal, Lembaga Pemeriksa Halal, Lembaga Pendamping Proses Produk Halal, Lembaga Pelaksana Pelatihan Jaminan Produk Halal (JPH) dan Lembaga Sertifikasi Profesi bagi Auditor dan Penyelia Halal.

Selain itu, 2 juta Ksatria Halal dari alumni ESQ juga disiapkan untuk mendukung BPJPH dalam mengedukasi masyarakat khususnya tentang sertifikasi halal yang terus digalakkan.

Dalam sambutannya, Haikal Hasan menyampaikan apresiasi kepada ESQ Corp atas upayanya memperkuat dan memperluas kolaborasi ekosistem halal untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia.

Di hadapan 457 peserta training, Haikal Hassan menyampaikan bahwa ESQ Halal Center merupakan langkah strategis untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan jaminan produk halal di Indonesia.

"ESQ adalah salah satu tools untuk mewujudkan Indonesia Emas, bahkan sebelum istilah Indonesia Emas dipopulerkan 15 tahun yang lalu. Kami percaya dengan potensi yang dimiliki oleh ESQ, pusat ini akan mempercepat terwujudnya ekosistem halal, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia,” ujar Haikal dengan penuh keyakinan.

Pada tahun 2024, pasar industri halal global diperkirakan akan menembus angka transaksi sebesar Rp. 20.000 triliun, sebuah potensi yang sangat besar namun belum tergarap maksimal.

"Hal ini merupakan peluang besar yang tidak boleh kita lewatkan. Apalagi BPJPH saat ini berada langsung di bawah Presiden Prabowo Subianto," sambung pria yang akrab disapa Babe Haikal tersebut.

Haikal Hassan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga, dan dunia pendidikan, yang menurutnya menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem halal yang berkelanjutan.

“Jika kita dapat meraih setengah dari potensi pasar ini, kita sudah berbicara tentang angka yang sangat besar. Sehingga ketika sekarang ESQ Halal Center berdiri saya yakin banget dengan potensi yang dipunyai oleh ESQ akan mempercepat ekosistem halal di Indonesia menjadi terwujud," tambahnya.


Perkuat Ekosistem Halal, Kepala BPJPH Hadiri Peluncuran ESQ Halal CenterPerkuat Ekosistem Halal, Kepala BPJPH Hadiri Peluncuran ESQ Halal CenterPerkuat Ekosistem Halal, Kepala BPJPH Hadiri Peluncuran ESQ Halal Center
Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ
ESQNews.id, JAKARTA - Bertempat di Menara 165, Haikal Hassan selaku Kepala BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) memberikan keynote speech yang menggarisbawahi pentingnya ekosistem halal dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Dalam kesempatan ini, bersamaan dengan dilaksanakannya Training ESQ 165 batch 202 Jumat 20 Desember 2024, beliau juga meresmikan peluncuran ESQ Halal Center, sebuah pusat layanan terpadu yang bertujuan untuk mempercepat transformasi industri halal di Indonesia.

Di ESQ Halal Center ada Konsultan Sertifikasi Halal, Lembaga Pemeriksa Halal, Lembaga Pendamping Proses Produk Halal, Lembaga Pelaksana Pelatihan Jaminan Produk Halal (JPH) dan Lembaga Sertifikasi Profesi bagi Auditor dan Penyelia Halal.

Selain itu, 2 juta Ksatria Halal dari alumni ESQ juga disiapkan untuk mendukung BPJPH dalam mengedukasi masyarakat khususnya tentang sertifikasi halal yang terus digalakkan.

Dalam sambutannya, Haikal Hasan menyampaikan apresiasi kepada ESQ Corp atas upayanya memperkuat dan memperluas kolaborasi ekosistem halal untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia.

Di hadapan 457 peserta training, Haikal Hassan menyampaikan bahwa ESQ Halal Center merupakan langkah strategis untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan jaminan produk halal di Indonesia.

"ESQ adalah salah satu tools untuk mewujudkan Indonesia Emas, bahkan sebelum istilah Indonesia Emas dipopulerkan 15 tahun yang lalu. Kami percaya dengan potensi yang dimiliki oleh ESQ, pusat ini akan mempercepat terwujudnya ekosistem halal, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia,” ujar Haikal dengan penuh keyakinan.

Pada tahun 2024, pasar industri halal global diperkirakan akan menembus angka transaksi sebesar Rp. 20.000 triliun, sebuah potensi yang sangat besar namun belum tergarap maksimal.

"Hal ini merupakan peluang besar yang tidak boleh kita lewatkan. Apalagi BPJPH saat ini berada langsung di bawah Presiden Prabowo Subianto," sambung pria yang akrab disapa Babe Haikal tersebut.

Haikal Hassan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga, dan dunia pendidikan, yang menurutnya menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem halal yang berkelanjutan.

“Jika kita dapat meraih setengah dari potensi pasar ini, kita sudah berbicara tentang angka yang sangat besar. Sehingga ketika sekarang ESQ Halal Center berdiri saya yakin banget dengan potensi yang dipunyai oleh ESQ akan mempercepat ekosistem halal di Indonesia menjadi terwujud," tambahnya.

Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Corp, mengungkapkan komitmen ESQ untuk mendukung pemerintah khususnya BPJPH dalam pengembangan ekosistem halal nasional.

Sebab produk halal merupakan kebutuhan penting masyarakat yang harus dipenuhi dengan baik dan terjamin kehalalannya.

"Makanan yang kita konsumsi memengaruhi cara berpikir, kesehatan, hingga keberkahan hidup," kata Ary Ginanjar.

Lebih dari dua juta alumni ESQ dan UAG University yang tersebar di seluruh dunia siap mendukung dan memaksimalkan peluang untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Bersama Pak Haikal dan BPJPH, mari kita memaksimalkan peluang ini untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," lanjutnya.

Pendidikan dan Sertifikasi Halal Sebagai Kunci Pengembangan Ekosistem Halal

Indonesia memiliki ketergantungan terhadap produk halal, dengan penduduk muslim terbesar di dunia yakni 236 juta jiwa atau 12% dari seluruh populasi muslim di dunia, memiliki kebutuhan produk halal yang besar, yang sekaligus bisa menjadi pendorong untuk pertumbuhan industri halal. (Menteri Perekonomian RI).

Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia hanya sebagai pasar konsumen produk halal. Sebanyak 12,6% industri halal pada makanan diimpor ke Indonesia. Menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), sebanyak 30 juta produk usaha membutuhkan sertifikasi halal. Namun hingga kini, baru sekitar 725.000 produk yang bersertifikat halal dan 405.000 di antaranya berasal dari sektor UMKM.

Untuk menjawab tantangan tersebut, UAG University menghadirkan program studi Teknik Industri “Industrial Engineering in Halal Supply Chain”.

Para lulusan program studi ini selain mendapatkan gelar sarjana (S.T) juga tersertifikasi sebagai : Certified Halal Auditor.

Program studi ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli yang mampu mengelola rantai pasok produk halal, tetapi juga berfokus pada pengembangan sistem yang menjamin kehalalan produk di setiap tahapan.

Ini bukan hanya soal sertifikasi, melainkan tentang tanggung jawab kolektif kita terhadap setiap produk yang kita konsumsi, baik untuk dunia maupun akhirat.