Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh terkemuka, seperti Dr. Bima Arya Sugiarto (Wakil Menteri Dalam Negeri), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh (Kepala Badan Kepegawaian Negara), Dyah Roro Esti Widya Putri (Wakil Menteri Perdagangan), dan Dr. Muhammad Taufiq (Ketua Lembaga Administrasi Negara). Turut hadir sebagai panelis Mira Tayyiba (Dirjen Teknologi Pemerintah Digital Kementerian Komdigi), Bayu Hanantasena (CEO Lintasarta), dan Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (Founder & President ESQ Corp.).
AI Mempermudah, Namun Tidak Menggantikan Peran Manusia
Dalam sambutannya, Dr. Bima Arya Sugiarto menekankan pentingnya penguasaan teknologi AI untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. "Kita harus menguasai AI, bukan dikuasai oleh AI. Manusia yang menguasai AI akan menggantikan mereka yang tidak menguasainya," ujarnya. Ia juga menyoroti bahwa AI dapat mempermudah banyak hal, tetapi tidak akan pernah menggantikan nilai-nilai kemanusiaan seperti visi, kesejahteraan, dan keadilan.
Ary Ginanjar Agustian memperkenalkan inovasi terbaru, AI Talent Management, sebagai solusi menghadapi tantangan di Era Gig. "Era Gig ditandai dengan perubahan cepat dan tidak terduga. Kita membutuhkan tools untuk merekrut talenta dengan cepat, bukan dalam hitungan bulan, tapi menit," jelasnya. AI Talent Management dirancang untuk membantu organisasi mengidentifikasi dan mengelola talenta secara efisien, memastikan kesesuaian antara talenta, pekerjaan, dan budaya organisasi.
Dukungan dari Para Pemimpin
Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi ini. "AI Talent Management membantu memilih SDM yang tepat untuk jabatan tertentu, sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tujuan negara," ujarnya. Sementara itu, Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam mengadopsi AI untuk manajemen talenta. "AI dapat mengidentifikasi pegawai berkinerja tinggi dan menyusun rencana suksesi yang terukur," tambahnya.
Mira Tayyiba menyoroti potensi AI dalam transformasi sektor pemerintahan. "AI dapat membantu menempatkan SDM di posisi yang tepat, sesuai dengan kompetensi dan budaya organisasi," ujarnya. Bayu Hanantasena dari Lintasarta juga menegaskan bahwa bisnis harus mengadopsi AI untuk tetap kompetitif. "Di era digital, perusahaan yang tidak memanfaatkan AI akan tertinggal," tegasnya.
Demo AI Talent Management
Putri Pamela, Managing Partner ACT Consulting, memandu demo AI Talent Management, sebuah teknologi inovatif yang memungkinkan identifikasi Talent Fit, Job Fit, dan Culture Fit dalam waktu singkat. Tools ini tidak hanya mengidentifikasi hard skill, tetapi juga mengembangkan soft skill individu, memastikan kesesuaian antara talenta alami, kompetensi pekerjaan, dan nilai-nilai organisasi.
Penutup
Acara ini menjadi langkah awal dalam menghadapi tantangan Era Gig, di mana perubahan terjadi dengan cepat dan tidak terduga. Kolaborasi antara manusia dan AI diharapkan dapat menjadi kunci kesuksesan organisasi dalam mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.